Rabu, 18 Januari 2012

Wua mesu iwa du'u...

Wua mesu iwa duu...
Berkasihanilah tanpa henti.
Sebuah seruan, ajakan untuk saling mengasihi. Meneladani sikap Bunda Maria yang senantiasa mengasihi. Maria mempersembahkan dirinya pada penyelenggaraan Ilahi karena ia tahu Allah senantiasa mengasihi tanpa henti (wua mesu iwa du'u).

Maria ine, eo ate bara ngere lelu sule... Maria dengan hati tulus, seputih kapas...
Ine eo ngaji pati kami leja kobe....Bunda yang senantia mendoakan kami siang dan malam

Ngga'e Ame..eo ka'o pemba kami iwa talo...Bapa yang menggendong kami tak pernah lelah
Ngga'e eo wua mesu kami iwa duu, ....Bapa yang mengasihi kami tanpa enti

Ine eo rero seru ji'e....Bunda yang mendendangkan lagu merdu
Ame eo rupi wae tebo noo mae...Bapa yang menghidupkan tubuh dan jiwa

Ine eo ngaji pati kami leja kobe...Bunda yang senantiasa mendoakan kami siang dan malam
Ame so nggepe-nggengge kami .....Bapa yang senantiasa melindungi kami.

Ine ate dhoa iwa sepu....Bunda yang mengasihi tanpa ujung
ngai Ngga'e Ame wua mesu iwa du'u...karena Bapa mengasihi tanpa henti...

kami gha ke nugu - soli nara suru ..... kami menangis sambil tertunduk, bisu
mesu no ae lu......berderai air mata

Ini lagu indah, dengan syair sarat makna. bagai sebuah mazmur ratapan. Sekalain sebuah pujian indah atas penyelenaggaraan Ilahi.
Maria menjadi model ketaatan pada kehendak Ilahi.
Maria yang pendoa
Maria yang mengasihi,
karena
Allah, Bapa lebih dahulu mengasihi kita anak-.anaknya. Ia memberi kehidupan dalam tubuh dan jiwa. Ia melindungi kita.
Maka..
kepadaNya kita tunduk menyembah, sambil mengakui kesalahan dan kedosaan kita.
air mata penyesalan kita menjadi tanda pertobatan sejati.

Mari meneladani Maria, Bunda kaum beriman..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar